Pinjaman Maksimum Mitra GrabFood Dari Bank BRI Syariah

Untuk meningkatkan sumber pendapatan para pebisnis kuliner kelas mikro, kecil dan menengah yang tergabung dalam Mitra Grabfood wilayah Suarbaya dan Yogyakarta, saat ini bank BRI Syariah memberikan kemudahan dalam peminjaman sebagai modal usaha dengan sistem Murabahah dan sewa dengan jangka waktu 5 tahun. Jika anda yakin akan prospek bisnis yang peluangnya masih bagus, sebaiknya manfaatkan kemudahan kredit dari bank BRI Syariah ini.

Sebagaimana yang kami kutip dari laman resmi www.brisyariah.co.id, Direktur Bisnis Ritel PT Bank BRI Syariah Tbk, Widodo Januarso di Geldboom Food Plaza Surabaya, Kamis (9/8/2018), menjelaskan bahwa beliau optimis dapat memberikan nilai tambah bagi mitra GrabFood dan pengguna yang membuat fasilitas ini semakin menjadi pilihan utama masyarakat."

Kerja sama ini dijalin melihat keberadaan GrabFood sebagai penyedia layanan pengantaran makanan dan minuman sistem door−to−door kini yang semakin populer. "Terutama sebagai sebuah kemudahan dalam menikmati jajanan kuliner hanya dengan satu sentuhan dan harga yang terjangkau," ujarnya.

Adapun Fasilitas Pembiayaan Faedah Mikro saat ini tersedia bagi rekanan GrabFood di Surabaya dan Yogyakarta, mereka akan mendapatkan akses pembiayaan dari Bank BRI Syariah melalui dua skema. Yaitu Pembiayaan Faedah Mikro dengan maksimum plafond sampai dengan Rp 200 Juta dengan skema jual beli (murabahah) dan sewa dengan jangka waktu hingga 5 tahun.

"Selain itu, mitra GrabFood juga akan mendapat keuntungan lebih, bagi yang memiliki agunan akan mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan minimum 70 persen," tambah Widodo. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menambahkan, melalui kerja sama tersebut pihaknya berharap dapat memberikan nilai tambah bagi rekanan GrabFood yang tersebar di seluruh Indonesia.

Terutama dalam untuk mendapatkan tambahan modal dan membantu mengembangkan bisnis kuliner mereka. "Kami menyambut baik kerja saama ini dengan bank BRI Syariah yang bisa menyalurkan subsidi KUR syariah bagi tenaga kerja sektor informal di Indonesia," tukasnya.

Advertisement