Bagi masyarakat, khususnya umat muslim sangat di rekomendasikan untuk memilih jenis investasi syariah. Karena hal tersebut berdampak besar dalam kehidupannya di dunia dan di akhirat kelak, namun semuanya terserah anda karena induk dari perbankan Indonesia ini tetap pada sitem konvensional. Nah, buat Anda yang saat ini belum begitu paham mengenai berbagai perbedaan investasi syariah dengan yang jenis konvensional, berikut ini kami akan mengulasnya untuk Anda.
Perbandingan Investasi Syariah Vs Investasi Konvensional
Bila dilihat dari kacamata ekonomi, kedua jenis investasi tersebut berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut bisa diperoleh dari berbagai sudut pandang. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai perbedaan dari kedua macam investasi tersebut:1. Dilihat dari sudut pandang landasan hukum yang dipakai
Investasi syariah mempunyai landasan hukum yang sangat kuat, yaitu Al-Quran, Al-Hadits, dan pendapat ulama. Yang mana, dalam islam hukum investasi tersebut dijelaskan dalam firman-firman Allah swt. Investasi dalam islam menganut sistem bagi hasil yang adil dan mempunyai tujuan untuk mengangat perekonomian rakyat.Sedangkan investasi konvensioanl bisa juga disebut sebagai investasi non syariah. Investasi konvensional berlandaskan pada kepentingan manusia yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya untuk dirinya sendiri tanpa memperhatikan hukum halal atau haram. Sehingga investasi konvensional dapat menjadi penyebab ketidakseimbangan perekonomian bangsa.
2. Dilihat dari sudut pandang kelembagaan dan kepemilikan dana
Maksud dari kelembagaan disini ialah terkait dengan cara pengelolaan dana atau kepemilikan dana itu sendiri. Untuk investasi syariah, pengolola dana masyarakat dikelola oleh pihak bank. Sehingga keuntungan yang didapatkan akan diberikan lagi kepada nasabah dengan besaran jumlah sesuai kesepakatan diawal melakukan kontrak.Sedangkan untuk investasi konvensional, pihak bank dianggap sebagai pemilik dana, yang mana dengan dana tersebut pemilik dana (pihak bank) dapat mendistribusikan dananya kepada berbagai macam bentuk penyaluran dana. Tanpa memandang apakah penyaluran dana tersebut bersifat halal atau haram.
Dari hasil penjelasan diatas, sudah sangat jelas bahwa investasi konvensional berbanding terbalik dengan investasi syariah. Sehingga, bagi para umat islam yang ingin berinvestasi, hendaklah mempertimbangkan permasalah-permasalahan diatas. Karena apa yang kita perbuat sekarang pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Kesimpulan Perbandingan Pasar Modal Syariah VS Pasar Modal Konvensional
Sebagaimana yang dijelaskan terkait dengan perbedaan investasi syariah dan investasi konvensional. Pasar modal pun memiliki perbedaan antara pasar modal syariah dan pasar modal konvensional. Pada umumnya, pasar modal konvensional menampung berbagai macam saham perusahaan yang menjalankan usaha di bidang konvensional. Instrumen investasi yang diterbitkan dalam pasar modal konvensional meliputi: saham, reksadana, opsi, obligasi dan waran.
Sedangkan pasar modal syariah mengeluarkan saham yang berbasis syariah. Artinya, hanya saham-saham yang sesuai dengan syariat islam saja yang dikumpulkan dalam pasar modal syariah ini. Instrumen investasi yang diterbitkan dalam pasar modal konvensional meliputi: obligasi syariah atau yang sering disebut dengan istilah sukuk, saham, reksadana syariah yang bersifat mudharabah, isti’na, musyarakah, dan ijarah.
<< Baca Juga: 6 Langkah Praktis Menaikkan Limit Kartu Kredit >>Bagi seorang nasabah muslim muslimah yang ingin berinvestasi yang sesuai syariat islam, bisa dengan mudah melihat pada daftar perusahaan yang tercatat di pasar modal syariah tersebut. Sehingga dengan demikian akan terhindar dari transaksi yang dilarang oleh agama. Serta dapat menjalankan investasi sesuai dengan ridho Allah SWT yang akan berdampak pada kehidupan dunia dan akhirat.
Advertisement
